Inilah 5 Syarat Ban Basah Motogp yang Perlu Diketahui

admin

ban basah motogp
ban basah motogp

Hujan adalah salah satu konsekuensi dari trek terbuka Motogp. Keadaan hujan saat kompetisi, bisa menjadi sangat berbahaya. Ini karena Ryder yang bisa terpeleset kapanpun. Oleh karena itu, ban basah Motogp memang sangat dibutuhkan. Tentunya untuk menanggulangi keadaan aspal yang licin.

Bagi penonton, kehadiran hujan ketika balapan adalah hal yang paling ingin disaksikan. Akan tetapi, keadaan ini adalah hal yang paling diinginkan oleh pembalap. Jadi, setiap tim Motogp diharuskan untuk mempersiapkan ban basah. Berikut adalah syarat ban basah yang layak digunakan dalam Motogp:

1. Harus Memiliki Alur

Ada atau tidaknya alur pada ban di Motogp, ternyata dapat berpengaruh penting selama perlombaan. Ketika keadaan cerah, umumnya pembalap akan memilih ban botak agar dapat mencapai kecepatan maksimum. Sementara saat hujan, pembalap akan memilih ban beralur untuk mengatasi kondisi aspal yang basah.

Penggunaan ban beralur saat hujan akan membuat ban lebih mudah mencengkram aspal, sehingga dapat meminimalisir keadaan slip. Selain itu, adanya alur pada ban juga dapat mengalirkan air pada ban. Tentunya ini akan membantu memaksimalkan grip ban pada aspal yang basah.

2. Desain yang Sesuai dengan Karakter Lintasan

Keadaan ban yang beralur ternyata belum cukup untuk membuat ban basah layak berada pada kompetisi Motogp. Selain ban yang beralur, ban juga tentu saja harus mendukung keadaan karakter dari lintasan. Hal ini dilakukan agar ban dapat memberikan keamanan dan kenyamanan pada Ryder.

Kompetisi Motogp umumnya dilakukan searah jarum jam atau clockwise. Keadaan seperti ini tentu saja akan membuat ban sisi kanan lebih mudah terkikis ketimbang sisi kiri. Oleh karena itu, setiap produsen ban harus mendesain ban basah Motogp dengan sisi kanan yang lebih keras dibanding sebelah kiri.

Baca Juga :   6 Cara Membuka Kunci Motor yang Tertutup dengan Ampuh

3. Bahan Karet yang Sesuai Kondisi Lintasan

Selain desain dari ban basah, ternyata bahan dari ban basah tersebut pun diperhitungkan. Setidaknya ada dua kondisi ban yang harus dimiliki, yaitu berbahan lembut dan berbahan keras agar cengkraman ban pada aspal bisa semakin maksimal.

Ban lembut akan sangat berguna ketika kondisi lintasan basah karena memudahkan pencengkraman aspal meskipun aspal dipenuhi dengan air. Sebenarnya, ban seperti ini akan merugikan ketika lintasan perlahan mulai kering, karena ban akan cepat terdegradasi. Jadi, ban yang keras diperlukan di kondisi ini.

4. Bisa Menyesuaikan Suhu

Kondisi hujan selama balapan pastinya akan mengubah suhu aspal yang tadinya panas menjadi lebih dingin. Jadi, ban basah Motogp juga harus dirancang untuk dapat menyesuaikan diri dengan suhu lintasan yang ada.

Kondisi lintasan pada saat panas, umumnya dapat mencapai suhu 100 hingga 150 derajat celcius. Sementara ketika hujan, suhu aspal akan turun drastis menjadi sekitar 60 hingga 80 derajat celcius. Kondisi suhu yang berubah tentu akan membuat kondisi cengkraman ban menjadi berubah.

5. Memiliki Kode yang Sesuai

Selain dari desain dan bahan ban, ternyata ada syarat lain yang terlihat remeh tetapi sebenarnya sangat penting. Syarat itu adalah penempatan kode di setiap kondisi ban basah.

Setidaknya ada tiga kode yang harus ada pada ban basah. Tiga diantaranya adalah, strip biru gelap, putih, dan biru terang. Biru gelap berarti ban basah memiliki bahan yang lembut, Sementara putih berarti ban berbahan medium. Sedangkan biru terang berarti ban memiliki kondisi ekstra lembut.

Ban basah Motogp biasanya akan dipersiapkan setiap tim ketika akan berkompetisi di daerah Asia seperti Jepang, Singapura, ataupun Malaysia. Ini karena kondisi geografi di tempat tersebut yang memungkinkan terjadinya hujan. Dengan adanya syarat ban basah ini akan membuat setiap Ryder aman dalam berkompetisi.

Baca Juga :   5 Tips for Improving Wind Farm Efficiencies

Artikel Terkait

Bagikan: