Para pemilik kendaraan seringkali masih merasa bingung, dalam memilih aki. Terdapat dua jenis aki, yaitu aki kering serta basah. Meski sama-sama aki, keduanya mempunyai perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan inilah yang bisa dijadikan pertimbangan oleh para pemilik kendaraan. Berikut beda aki kering dan basah yang harus diketahui:
1. Konsistensi Cairan
Perbedaan pertama terletak di konsistensi cairan. Namanya memang aki kering, namun sebenarnya di dalamnya terdapat cairan berupa gel. Cairan aki kering seperti gel, yang cukup padat. Sementara aki basah mempunyai cairan seperti air, yang disebut juga air zuur. Fungsi dari cairan di dalam aki kering ialah sebagai elektrolit.
Lalu cairan di dalam aki basah berfungsi untuk merendam sel-sel, yang terdapat dalam aki basah. Jadi jika sel-sel tersebut tidak terendam, maka aki tidak akan berfungsi dengan baik. Akhirnya akan berpengaruh ke mesin, atau sering disebut aki tekor.
2. Desain Aki
Desain menjadi salah satu faktor beda aki kering dan basah. Aki kering biasanya di desain dengan wadah berwarna, seperti kuning, biru, hijau, dan sebagainya. Hal tersebut karena aki kering tidak perlu diperiksa kadar cairannya. Sementara aki basah di desain dengan wadah yang transparan, biasanya berwarna putih yang tembus pandang.
Tujuannya supaya cairan di dalam aki basah bisa dilihat, apakah masih banyak atau sudah mau habis. Perbedaan selanjutnya terletak di bagian atas aki. Aki kering tidak mempunyai lubang-lubang, karena cairannya sudah tersegel. Sementara aki basah mempunyai lubang-lubang, yang berfungsi untuk mengisi air aki.
3. Dari Segi Perawatan
Perbedaan ketiga ialah dari segi perawatan. Untuk segi perawatan, banyak ahli otomotif menyatakan bahwa aki kering lah yang paling mudah dirawat. Pasalnya pemilik kendaraan tidak perlu repot-repot memeriksa, serta mengisi air aki. Selain itu, aki kering juga mempunyai tegangan yang lebih stabil, jadi tidak akan cepat habis.
Lalu apakah aki basah perawatannya susah? Jawabannya tidak. Aki basah tidak sulit dirawat, hanya saja butuh ketelatenan untuk selalu memeriksa dan mengisi air aki. Biasanya jika sudah terbiasa, maka pemilik kendaraan tidak akan merasa keberatan sama sekali.
4. Dari Segi Harga
Keempat ialah dari segi harga. Aki kering mempunyai harga yang lebih mahal, dibandingkan aki basah. Di pasaran, aki basah biasanya dibanderol tujuh ratus ribu sampai satu juta rupiah. Sementara aki kering mempunyai harga satu setengah juta sampai tiga juta rupiah. Selain itu, aki basah lebih mudah untuk diperbaiki jika rusak.
Sementara aki kering biasanya tidak bisa diperbaiki, apabila mengalami kerusakan. Pasalnya aki kering mempunyai susunan yang lebih kompleks, jadi sangat sulit untuk diperbaiki. Jadi pemilik kendaraan harus membeli aki yang baru, jika aki keringnya sudah rusak.
5. Keawetannya
Terakhir ialah dari segi keawetannya. Setelah membahas semua perbedaannya, pemilik kendaraan mungkin hanya ingin tahu, aki mana yang lebih awet. Dalam hal ini terdapat dua pandangan, dari para ahli otomotif. Sebagian menyatakan bahwa aki kering lah yang lebih awet, sementara sebagian menyatakan sebaliknya.
Jadi melihat dua spekulasi tersebut, bisa disimpulkan bahwa keawetan aki itu tergantung dari perawatan pemiliknya. Meski aki kering minim perawatan, namun jika tidak dirawat sama sekali maka akan cepat rusak. Sama halnya dengan aki basah, jika dirawat dengan telaten, maka aki basah bisa berumur panjang.
Jadi sudah tahu beda aki kering dan basah? Pemilik kendaraan bisa memilih sendiri, aki yang cocok untuk kendaraan dan ketelatenannya. Jika tidak mau ribet sama sekali, maka pemilik bisa memilih aki kering. Namun jika mencari aki yang irit biaya, maka bisa memilih aki basah.