Shock Standar vs Aftermarket Yamaha: Perbedaan Ukuran dan Performa

admin

| 9 Views
cara-merawat-shock-motor

Shock Standar vs Aftermarket Yamaha

Otoriders.com – Hay Bro & Sist, kalau ngomongin kenyamanan berkendara, shockbreaker itu ibarat kasur empuk buat roda motor kita. Salah pilih shock, bisa-bisa tiap kena lubang berasa kayak naik kuda liar! Nah, buat pemilik motor Yamaha, ada dua pilihan utama: pakai shock standar bawaan pabrik atau upgrade ke shock aftermarket. Tapi, apakah benar shock aftermarket selalu lebih baik? Atau justru shock standar sudah cukup mumpuni? Yuk, kita bedah perbedaan ukuran dan performa di antara keduanya!

Buat yang masih bingung, shockbreaker bukan cuma sekadar peredam guncangan, tapi juga mempengaruhi kestabilan motor saat dikendarai. Baik itu buat harian, touring, atau balapan, pemilihan shock yang tepat bisa bikin pengalaman berkendara lebih nyaman dan aman.

Shock Standar vs Aftermarket Yamaha

Perbedaan Ukuran Shock Standar dan Aftermarket Yamaha

1. Shock Standar Yamaha

Shock standar itu sudah dihitung dan disesuaikan dengan spesifikasi motor dari pabrik. Beberapa ukuran shock standar Yamaha yang umum di pasaran:

  • Yamaha RX-King: 320 mm
  • Yamaha Jupiter MX: 290 mm
  • Yamaha NMAX: 310 mm (old) – 315 mm (facelift)
  • Yamaha Aerox 155: 330 mm

Shock standar memang didesain untuk kenyamanan rata-rata pengguna, tapi kalau suka riding agresif atau sering bawa beban berat, bisa jadi terasa kurang mumpuni.

Baca Juga :   Rivalitas Tim Puncak di MotoGP: Perbandingan Ducati, Yamaha, dan Honda

2. Shock Aftermarket Yamaha

Shock aftermarket biasanya punya beberapa varian ukuran tergantung merek dan model. Misalnya:

  • YSS G-Series untuk NMAX: 315-320 mm
  • Ohlins untuk Aerox: 330-335 mm
  • KYB untuk RX-King: 320-325 mm

Keunggulan shock aftermarket adalah banyaknya pilihan ukuran yang bisa disesuaikan dengan gaya berkendara dan kebutuhan pengendara.

Shock Standar vs Aftermarket Yamaha

Perbedaan Performa Shock Standar vs Aftermarket

1. Kenyamanan Berkendara

  • Shock Standar: Sudah cukup nyaman untuk pemakaian harian, tapi sering kali terasa kurang empuk di jalan berlubang atau rusak.
  • Shock Aftermarket: Biasanya memiliki fitur adjustable preload dan rebound damping, sehingga bisa disetel lebih nyaman atau lebih kaku sesuai kebutuhan.

2. Handling dan Stabilitas

  • Shock Standar: Stabil di kecepatan rendah hingga menengah, tapi kadang terasa limbung saat menikung tajam.
  • Shock Aftermarket: Biasanya lebih rigid dan memberikan handling yang lebih presisi, cocok untuk kecepatan tinggi atau cornering ekstrem.

3. Durabilitas

  • Shock Standar: Tahan lama jika digunakan dalam kondisi normal dan sesuai spesifikasi pabrikan.
  • Shock Aftermarket: Tergantung merek dan material, beberapa shock aftermarket premium bahkan bisa lebih awet dibanding standar.

4. Harga dan Value for Money

  • Shock Standar: Lebih murah karena sudah termasuk dalam paket pembelian motor.
  • Shock Aftermarket: Bisa mahal, tergantung merek dan fitur. Namun, jika memilih yang berkualitas, bisa jadi investasi jangka panjang.

5. Efek Terhadap Performa Mesin

Meskipun shockbreaker tidak berhubungan langsung dengan mesin, performa motor tetap bisa terpengaruh. Shock yang lebih baik membantu menjaga traksi ban di jalan, mengurangi efek bouncing yang bisa menyebabkan kehilangan kontrol, dan memungkinkan akselerasi lebih optimal saat menikung.

Shock Standar vs Aftermarket Yamaha

6. Pengaruh Terhadap Bahan Bakar

Percaya atau tidak, shock yang buruk bisa berdampak pada konsumsi bahan bakar! Kalau suspensi terlalu lembek atau keras, motor bisa kehilangan efisiensi dalam mentransfer tenaga ke roda. Shock aftermarket berkualitas bisa membantu mengoptimalkan performa ini.

Baca Juga :   Yamaha: Perjalanan Ajaib Motor GP Pertama yang Mengejutkan

Tips Memilih Shock Aftermarket Yamaha

  1. Pilih yang Sesuai Kebutuhan – Jika sering touring, pilih shock yang lebih empuk. Jika sering ngebut atau balap, pilih shock yang lebih rigid dan bisa disetel.
  2. Perhatikan Ukuran dan PnP (Plug and Play) – Pastikan shock aftermarket yang dibeli cocok dengan motor Yamaha yang digunakan.
  3. Cek Reputasi Merek – Beberapa merek seperti Ohlins, YSS, Showa, dan KYB sudah terbukti kualitasnya.
  4. Sesuaikan Budget – Harga shock aftermarket bervariasi dari yang ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Pilih sesuai dengan budget dan kebutuhan.
  5. Pastikan Garansi dan Layanan Purna Jual – Shock berkualitas biasanya memiliki garansi resmi dan bisa diservis jika terjadi kerusakan.

Kesimpulan: Pilih yang Mana?

Bro & Sist, kalau motor dipakai untuk harian dengan beban standar, shock bawaan pabrik sudah cukup nyaman. Tapi kalau suka modifikasi, sering riding jauh, atau pengen performa lebih, shock aftermarket bisa jadi pilihan terbaik. Sesuaikan dengan kebutuhan dan budget, ya!

Intinya, pemilihan shockbreaker itu tergantung gaya berkendara. Jika suka santai dan nggak terlalu menuntut performa tinggi, shock standar sudah cukup. Tapi kalau ingin handling lebih mantap, upgrade ke shock aftermarket bisa jadi solusi terbaik.

Temukan Aksesoris Motor Terbaik di Aufaproject.com

Demikian artikel tentang Shock Standar vs Aftermarket Yamaha, kami juga menyediakan berbagai aksesoris motor yang cocok untuk motor matic Anda! Di Aufaproject.com, Anda bisa menemukan beragam pilihan aksesoris motor yang selalu up to date dengan model terbaru. Kami menawarkan produk berkualitas yang akan membuat tampilan motor Anda semakin keren

Punya pengalaman pakai shock aftermarket atau masih setia dengan bawaan pabrik? Share pendapatmu di kolom komentar! Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman bikers lainnya!

Baca Juga :   Mengungkap Misteri Kegagalan Suzuki dalam MotoGP

Artikel Terkait

Bagikan: