Beli Motor Listrik Bekas? Simak 9 Tips Penting
Otoriders.com – Hay Bro & Sist, siapa di sini yang lagi kepikiran punya motor listrik tapi dompetnya belum cukup buat beli baru? Nah, santai aja! Dunia motor listrik sekarang makin rame, dan versi bekasnya bisa jadi solusi paling masuk akal buat kalian yang pengin tampil modern tanpa bikin saldo tabungan menjerit.

Tapi—dan ini penting banget—beli motor listrik bekas itu gak bisa asal tunjuk lalu gas bawa pulang. Salah langkah dikit, bisa-bisa motor yang katanya ramah lingkungan malah jadi sumber stres tiap pagi. Jadi, biar gak salah jalan, yuk kita bedah satu per satu tips beli motor listrik bekas versi santai tapi serius. Dijamin, setelah baca ini, Bro & Sist bakal tahu cara milih yang cerdas, hemat, dan tanpa penyesalan di ujung cerita.
1. Baterai: Jantung Si Motor Listrik
Kalau di motor bensin kita ngomongin mesin, maka di motor listrik, baterai adalah nyawa segalanya. Bro & Sist harus benar-benar jeli di bagian ini. Jangan cuma lihat bodinya yang kinclong kayak baru dicuci salon—karena yang paling menentukan performa itu justru ada di dalemnya.
Coba ajak penjual buat tes jalan. Rasain, apakah jarak tempuhnya masih sesuai klaim pabrikan atau udah jeblok drastis. Kalau performanya terasa melemah, besar kemungkinan kapasitas baterainya udah menyusut. Nah, di situ Bro & Sist punya dua pilihan: tawar harga lebih rendah atau siapin dana ekstra buat ganti baterai baru.
Jangan lupa tanya umur baterainya juga. Udah berapa tahun dipakai? Seberapa sering dicas? Dan yang paling penting: apakah motor pernah nyemplung air alias kebanjiran? Karena baterai yang pernah terendam biasanya udah kayak hati yang disakiti berkali-kali—susah balik prima lagi.
2. Motor Penggerak & Controller: Duo Power yang Tak Terpisahkan
Setelah baterai, bagian berikutnya yang wajib diselidiki adalah motor penggerak dan controller. Dua komponen ini ibarat otak dan ototnya motor listrik—kalau salah satunya bermasalah, siap-siap performa jadi lemah lesu.
Coba uji akselerasi dari pelan sampai ngebut. Rasain apakah throttle-nya responsif atau malah kayak ngantuk. Dengarkan juga suaranya, Bro & Sist. Kalau halus, itu pertanda baik. Tapi kalau muncul suara kasar, getaran aneh, atau bahkan bau gosong, wah… itu sinyal darurat. Bisa jadi komponennya udah aus atau butuh perbaikan serius.
3. Sistem Kelistrikan & Charger: Jangan Dianggap Sepele
Motor listrik tanpa sistem kelistrikan yang sehat itu ibarat smartphone yang gak bisa dicas—useless. Jadi, jangan malas buat cek satu per satu fiturnya.
Nyalain lampu utama, sein, klakson, dan lihat apakah semua indikator di panel berfungsi normal. Setelah itu, pastikan charger-nya masih bawaan asli. Charger orisinal biasanya lebih stabil dan aman buat baterai. Kalau ternyata charger udah diganti atau rusak, risiko kerusakan baterai jadi lebih besar.
Trik kecil dari saya: nyalain motor agak lama. Kalau daya tetap stabil tanpa gejala drop, itu pertanda sistem kelistrikan masih oke. Tapi kalau tiba-tiba mati sendiri, mending cari unit lain sebelum nyesel di kemudian hari.
4. Kondisi Fisik & Kaki-Kaki: Jangan Tertipu Tampilan Luar
Meski gak punya mesin konvensional, motor listrik tetap butuh rangka dan kaki-kaki yang kuat. Jangan cuma terpikat warna cat yang mengilap. Lihat lebih dalam—apakah ada retakan di rangka, penyok di bodi, atau sambungan aneh yang mencurigakan akibat tabrakan?
Periksa juga kondisi ban. Masih tebal atau udah botak parah? Tekan suspensi, lihat apakah masih empuk dan balik dengan lembut. Kalau mantul kayak per spring murahan, bisa jadi udah aus.

Dan satu hal penting: lihat bagian bawah motor. Kalau ada karat, korosi, atau bekas lumpur yang mencurigakan, bisa jadi motor pernah terendam banjir. Nah, kalau udah begini, siap-siap banyak drama di kemudian hari.
5. Jarak Tempuh & Riwayat Servis: Jejak Masa Lalunya
Setiap motor punya cerita. Dan cara paling gampang buat tahu kisah hidupnya adalah dengan melihat jarak tempuh dan riwayat servis.
Kalau motor udah sering diajak touring jauh atau tiap hari nanjak bukit, wajar kalau performanya menurun. Tapi kalau sebelumnya cuma dipakai buat wara-wiri ke minimarket, biasanya masih aman.
Minta juga catatan servisnya, Bro & Sist. Dari situ bisa kelihatan apakah pemilik sebelumnya rajin merawat motor atau malah cuek. Motor listrik yang dirawat dengan cinta biasanya lebih awet dan jarang bikin pusing.
6. Dokumen Lengkap: Jangan Jadi Korban Harga Murah
Ini yang sering diabaikan padahal penting banget. Harga murah bukan segalanya kalau akhirnya bikin masalah hukum.
Pastikan STNK dan BPKB lengkap serta sesuai identitas penjual. Cocokkan nomor rangka dan nomor mesin dengan surat-suratnya. Kalau ada yang janggal, mending mundur teratur. Percaya deh, urusan dokumen itu bukan hal yang bisa ditawar-tawar. Motor bagus tapi suratnya bermasalah itu sama aja kayak beli kucing dalam karung.
7. Suku Cadang & Layanan Purna Jual: Jangan Bingung Sendiri Nanti
Motor listrik itu belum sepopuler motor bensin dalam urusan servis. Jadi, sebelum beli, pastikan mereknya punya jaringan bengkel resmi di daerah Bro & Sist. Jangan sampai nanti pas butuh servis malah bingung mau ke mana.

Cek juga ketersediaan suku cadangnya, terutama baterai dan komponen kelistrikan. Kalau ternyata semua harus pesan impor, siap-siap kantong menjerit tiap kali rusak. Pilih motor dengan layanan purna jual yang jelas, biar perawatan lebih gampang dan tenang.
8. Sesuaikan dengan Lingkungan & Gaya Pemakaian
Nah, ini sering banget dilupain padahal penting banget. Sebelum beli, pikirin dulu rute harian dan kondisi lingkungan tempat tinggal.
Kalau Bro & Sist tinggal di daerah yang banyak tanjakan, pilih motor listrik dengan daya motor besar biar gak ngos-ngosan. Dan kalau aktivitas sehari-hari banyak di luar, pastikan ada stasiun pengisian atau tempat tukar baterai di sekitar.
Motor listrik itu nyaman banget kalau cocok sama gaya hidup kita. Tapi kalau gak sesuai kebutuhan, bisa jadi malah repot sendiri tiap kali baterai habis di tengah jalan.
9. Riset Harga Pasar & Negosiasi: Tawar dengan Cerdas
Sebelum sepakat bayar, riset harga pasar dulu. Cari tahu kisaran harga motor listrik bekas dengan tipe dan tahun yang sama. Dari situ, Bro & Sist bisa menilai apakah harga yang ditawarkan realistis atau kemahalan.
Gunakan hasil pemeriksaan baterai, fisik, dan sistem kelistrikan sebagai bahan negosiasi. Kalau ada bagian yang butuh diperbaiki, itu jadi alasan kuat buat minta potongan harga. Jangan buru-buru ambil keputusan—sabar sedikit bisa bikin dompet lebih lega.
10. Tes Jalan: Sentuhan Akhir yang Menentukan
Nah, ini ritual wajib sebelum tanda tangan kesepakatan. Tes jalan alias test ride akan kasih gambaran nyata soal performa motor. Coba di berbagai kondisi jalan—datar, tanjakan, turunan. Rasakan akselerasinya, cek sistem pengereman, dan dengarkan suara motor.
Kalau semuanya terasa halus, nyaman, dan responsif, berarti unitnya masih sehat. Tapi kalau ada getaran aneh atau suara mencurigakan, lebih baik pikir ulang. Jangan sampai terburu-buru dan nyesel belakangan.
Penutup: Beli Motor Listrik Bekas Itu Boleh, Asal Cerdas
Bro & Sist, punya motor listrik bekas itu gak salah, malah bisa jadi langkah cerdas buat ikut gaya hidup ramah lingkungan tanpa bikin dompet bolong. Tapi seperti kata pepatah, “murah boleh, asal gak murahan.”
Kalau semua tips di atas dijalankan dengan teliti—mulai dari cek baterai, motor penggerak, sampai urusan dokumen—Bro & Sist bisa dapetin motor listrik bekas yang gak cuma irit, tapi juga tangguh dan siap nemenin aktivitas harian dengan gaya masa kini.
Ingat, motor listrik itu investasi jangka panjang. Jadi jangan cuma lihat harga, tapi pikirkan juga kenyamanan, keamanan, dan biaya perawatannya. Dengan begitu, perjalanan kalian bareng si motor listrik bakal jadi kisah cinta yang langgeng—bukan hubungan yang penuh penyesalan.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Muncul Soal Motor Listrik Bekas
1. Umur baterai motor listrik bekas berapa lama?
Biasanya antara 3 sampai 5 tahun, tergantung pemakaian dan cara ngecas. Kalau kapasitasnya udah turun lebih dari 30%, siap-siap ganti baru ya, Bro & Sist.
2. Gimana tahu motor listrik bekas pernah kebanjiran?
Cek bagian bawah rangka, soket kelistrikan, dan hub motor. Kalau ada karat, bau apek, atau jamur di kabel—nah, itu tanda bahaya.
3. Tips menawar harga biar gak kelewat mahal?
Riset dulu harga pasaran model yang sama. Gunakan hasil pemeriksaan fisik dan baterai sebagai dasar negosiasi. Ingat, tawar dengan sopan tapi tegas, bukan dengan emosi.
Temukan Aksesoris Motor Terbaik di Aufaproject.com
Demikian artikel tentang Beli Motor Listrik Bekas? Simak 9 Tips Penting, kami juga menyediakan berbagai aksesoris motor yang cocok untuk motor matic Anda! Di Aufaproject.com, Anda bisa menemukan beragam pilihan aksesoris motor yang selalu up to date dengan model terbaru. Kami menawarkan produk berkualitas yang akan membuat tampilan motor Anda semakin keren.
Jadi, mulai sekarang, yuk lebih peduli sama shock belakang motor. Biar nggak cuma tampil kinclong, tapi juga tetap nyaman dan selamat sampai tujuan.
Nah, sekarang Bro & Sist udah punya bekal lengkap buat berburu motor listrik bekas yang hemat, tangguh, dan bikin bangga. Siapkan checklist, pakai insting, dan jangan lupa: nikmati prosesnya! Karena kadang, perjalanan mencari motor yang pas itu seru juga kok—asal gak lupa bawa charger!





